Penemuan:

Dua bentuk dasar:

Polyvinyl chloride adalah polimer termoplastik dan merupakan polimer sintetis plastik yang diproduksi secara luas di dunia. Ada dua bentuk umum: PVC kaku dan PVC fleksibel. Senyawa PVC yang fleksibel memiliki plasticizer yang ditambahkan ke dalamnya dan dapat dibuat lebih lembut dan lebih fleksibel sementara yang kaku tidak ada.

Properti:

Kepadatan: Kepadatan PVC kaku dapat diukur dari 1,3 hingga 1,45 g/cm ³ dibandingkan dengan kepadatan PVC lunak, yaitu 1,1 hingga 1,35 g/cm ^3. PVC rigid lebih padat dan lebih kaku, sehingga dapat disimpan lebih lama, membuatnya berguna untuk banyak produk.

Thermal and Fire: Klorin tinggi yang hadir dalam produk PVC membuatnya memusuhi diri sendiri. Sebagai termoplastik, PVC memiliki isolasi yang melekat yang membantu mengurangi pembentukan kondensasi dan menolak perubahan suhu internal untuk cairan panas dan dingin.

Listrik: PVC adalah polimer dengan sifat isolasi yang baik.

Bahan kimia: polivinil klorida murni adalah padatan putih, rapuh, tidak beracun. PVC memiliki stabilitas kimia yang tinggi dan plastisitas yang baik, PVC secara kimiawi tahan terhadap asam, garam, alkalis, dan alkohol. Akibatnya, ini adalah bahan yang lebih disukai untuk banyak produk yang tahan lama dan luar biasa.

Ramah lingkungan: PVC yang kaku dapat didaur ulang dan bahkan perawatan sekunder kurang beracun daripada PVC fleksibel. Produk PVC yang kaku ramah pada lingkungan.

Aplikasi:

PVC yang kaku banyak digunakan dalam konstruksi untuk pipa dan dekorasi rumah seperti pintu dan jendela. Ini juga digunakan dalam kemasan, lembaran penutup makanan dan kartu plastik. PVC yang fleksibel dapat memberikan kegunaan yang berbeda, dapat digunakan dalam pipa ledeng, isolasi kabel listrik, gumboot, karena fleksibilitas dan ketahanannya terhadap minyak, minyak, dan bahan kimia.

Sumber dari Wikipedia